Sepintas kilas memotret furnitur mebel kayu jati Yogyakarta.
Beberapa hari yang lalu, kami mendapatkan kesempatan untuk memotret furnitur kayu jati di Yogyakarta. Memotret furniture kayu termasuk memotret produk. Saya memiliki definisi pribadi terhadap fotografi produk. Fotografi produk adalah sebuah aliran fotografi dimana objek yang dipotret adalah hasil kerja, dapat berupa barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Yang menarik adalah, perusahaan atau pabrik dengan produk(barang atau jasa) adalah dua hal yang saling terkait. Tidak ada perusahaan tanpa produk, dan tidak ada produk tanpa perusahaan. Sebuah produk tidak akan lepas dengan nilai-nilai yang dianut dari produsen pembuatnya. Nilai-nilai tersebut akan mengarahkan bagaimana produk tersebut dibuat dan bagaimana hasi akhir dari produk.
Kali ini beruntunglah saya, dapat menikmati hasil kerja berupa furniture kayu jati. Furnitur ini berupa satu set meja kursi, dan sebuah kursi bar. Furnitur menurut saya indah, dari segi material dan desain.
Saya memiliki ketertarikan intens terhadap furnitur kayu jati yang akan saya potret. Betapa tidak, secara material produk furniture kayu jati ini memiliki kualitas tinggi. Sebagaimana kita tahu, kayu jati (Tectona Grandis) adalah kayu endemik asia, khususnya asia tenggara. Banyak tumbuh di lahan sulit. Dan termasuk kayu keras. Kayu ini telah melengenda dalam rentangan jaman, utamanya dalam sejarah pulau jawa. Kayu jati telah banyak digunakan untuk struktur bangunan, satu contoh adalah Masjid Agung Demak, Jateng. Konstruksinya menggunakan kayu jati yang terkenal kuat.
Pun kayu jati telah terkenal kuat dan awet, uniknya kayu jati mudah untuk dibentuk, menjadikan kayu jati menjadi favorit untuk interior, furnitur dan mebel. Daerah jepara menjadi pemain utama penghasil kerajinan dari kayu jati. Biarpun kayu jati ini dihargai mahal, kayu jati memiliki peminat yang tinggi. Kayu jati yang berkualitas adalah kayu jati dengan diameter besar dan lurus.
Secara desain, sepintas melihat meja kursi ini lebih pada perpaduan antara desain sudut yang membulat dengan kursi yang cenderung kotak pada sudut-sudutnya. Desain yang memulat akan mengingatkan kita pada aliran desain minimalis jerman, utamanya dari Bauhauss. Guru besar pada aliran desain minimalis ini adalah Dietr Rams. desain membulat pada meja ini, akan sangat integral dengan karya-karya Dietr Rams. Meja kayu ini berkesan sederhana dan modern. Sejalan dengan petuan Micaelangelo, simplicity is ultimate siphistication.
Pada kursi, kita akan melihat desain tradisional. Saya mengatakan tradisional, karena desain ini sangat umum ditemui. Dua penyangga pada sandaran, dan dua patok kayu pada kaki sudah umum ditemui. Pendekatan desain tersebut amat umum, kita pun dapat menemui desain tersebut pada tukang kayu non profesional. Namun, yang menarik adalah lekukan ergonomi pada tempat duduk. Lekukan ini amat halus dibentuk, sehingga akan membuat nyaman untuk waktu yang relatif lama.
Penilaian pribadi saya, memilki furniture dengan kualitas pengerjaan seperti ini akan sangat meyenangkan. Ketika menggunakannya, kita akan merasakan bahwa kita memiliki kualitas nilai keindahan alam untuk dekat dengan keseharian kita.[]